Emosi Rindu
Rindu ini sakit
Gelisahku menggila-gila
Banyak hal yang bisa ku lihat
Tapi tidak dirimu...
Pahit memang rasanya
Seperti inikah gilanya bercinta
Gundah gulana
Rembulan pun seakan tak bercahaya
Emosiku menggila
Tergila-gila rinduku
Dalam desah aku bersuara
Kau yang jauh disana
Apakah kau tahu rasanya sepertiku
Merawat hati rindu yang penuh emosi
Menunggumu dibalik prasangka-prasangka
hanuna-hanuna.blogspot.co.id
Blog List
Senin, 18 Juli 2016
Sabtu, 18 Juni 2016
Puisi Cinta
"Cinta yang dingin"
Ada saat dimana aku suka
Sejak pertama melihat
Hal aneh yang terasa
Cukup tengang tapi sisi lembutnya masih terasa
Kilau mata yang cukup tajam
Kerlingan manja penuh makna
Desah nafas yang berat
Cukup puas senyummu menebar tanya
Masih sama sejak pertama
Bersikap dingin pura-pura pergi
Diam-diam menghilang
Tak peduli.
hanuna-hanuna.blogspot.co.id
Ada saat dimana aku suka
Sejak pertama melihat
Hal aneh yang terasa
Cukup tengang tapi sisi lembutnya masih terasa
Kilau mata yang cukup tajam
Kerlingan manja penuh makna
Desah nafas yang berat
Cukup puas senyummu menebar tanya
Masih sama sejak pertama
Bersikap dingin pura-pura pergi
Diam-diam menghilang
Tak peduli.
hanuna-hanuna.blogspot.co.id
Kamis, 09 Juni 2016
Puisi
Terlalu lelah
Banyak sudah ku lewati waktu tanpamu
Tak pernah terpikir tentang apapun
Semua berlalu begitu saja
Rasa apa yang harus ku ungkapkan
Sedih ataukah bahagia
Aku telah lupa seperti apa senyummu
Terkadang aku merasa lelah
Terlalu lelah
Tak ada caraku tuk sadarkanmu
Harapku hanyalah semua seperti dulu
Aku tak berada didekatmu
Dan kita merasa baik saja
Hanunawati
09.40 malamKamis, 09 juni 2016
Banyak sudah ku lewati waktu tanpamu
Tak pernah terpikir tentang apapun
Semua berlalu begitu saja
Rasa apa yang harus ku ungkapkan
Sedih ataukah bahagia
Aku telah lupa seperti apa senyummu
Terkadang aku merasa lelah
Terlalu lelah
Tak ada caraku tuk sadarkanmu
Harapku hanyalah semua seperti dulu
Aku tak berada didekatmu
Dan kita merasa baik saja
Hanunawati
09.40 malamKamis, 09 juni 2016
Selasa, 31 Mei 2016
nenek super
Antara aku dan nenek superku
Masih kuat dalam ingatanku seorang sosok perempuan yang usianya kurang lebih 50 tahunan, ada kenangan masa kecilku tak pernah kulupakan ketika bersamanya, kalian mungkin tidak pernah mengalami dan percaya. Potong kuku adalah hal yang ku takuti dengan adikku, setiap nenek memanggil ingin memotong kuku kami berdua lari menghindar, bukan karena kami berdua malas memotong kuku tetapi nenek ingin memotong kuku kami dengan alat kesayangannya sebut saja "parang" atau sejenis pisau yang panjangnya kurang lebih 40 cm. Banyak hal yang nenek lakukan menggunakan parang kesayangannya itu, mulai dari memotong rumput, membelah kelapa, membelah bambu sampai memotong kuku dan rambut. Nenekku memang nenek super, dengan umur yang sudah tua dia naik keatas atap memperbaiki atap rumah yang bocor, saat bertani disawah berkelahi sampai mencincang tubuh ular, cepat belajar dengan hal modern, tahu perkembangan pergaulan anak muda. Nenekku seperti peri yang bisa mengubah sisa-sisa kain menjadi baju daster yang indah, apapun yang dia masak selalu enak, buah dan sayur yang nenek tanam selalu tumbuh dengan subur. Banyak hal yang bisa nenek lakukan, sekian tentang nenek superku. Kenanganku tentang nenek
Hj. Ramlah (almh)
Langganan:
Postingan (Atom)